Sering buang air kecil

 

Sering Buang Air Kecil

Sering buang air kecil adalah kondisi seseorang yang memiliki keinginan untuk buang air kecil lebih sering dari biasanya. Kondisi sering buang air kecil dapat mengganggu rutinitas normal seseorang, mengganggu siklus tidur, dan itu bisa menjadi tanda dari kondisi medis yang mendasarinya. Banyak orang hidup dengan sering buang air kecil, yang secara medis dikenal sebagai frequent urination atau poliuria. Kondisi ini ditandai dengan jumlah buang air kecil yang lebih dari 3 liter sehari. seringkali, gangguan ini dapat diobati dan tidak terkait penyakit berat.

Poliuria memiliki frekuensi yang berbeda dengan inkontinensia urin, dimana terjadi kebocoran urin. Dalam beberapa kasus, sering buang air kecil dapat mengindikasikan kondisi yang lebih serius. Identifikasi dini masalah dapat mengarah pada perawatan yang tepat waktu dan efektif serta mencegah komplikasi.

Pengertian

Sering buang air kecil merupakan kondisi buang air kecil lebih sering dari biasanya. Namun, tidak ada definisi yang jelas mengenai kondisi ini. Anda perlu mulai mewaspadai jika kebutuhan buang air kecil mulai mengganggu aktivitas keseharian. Buang air kecil yang mendesak menggambarkan kebutuhan yang luar biasa untuk segera ke kamar kecil. Ini mungkin disertai dengan rasa sakit atau ketidaknyamanan di kandung kemih atau saluran kemih.

Ciri dari masalah sering buang air kecil adalah jika mengalami masalah buang air kecil yang mendesak dan menyebabkan Anda tidak dapat ke kamar mandi tepat waktu atau jika keinginan untuk buang air kecil datang dengan sangat tiba-tiba. Masalah buang air kecil yang sering dan mendesak sering terjadi bersamaan. Anda mungkin merasa perlu sering buang air kecil, dan dorongan itu datang tiba-tiba.

Kemungkinan penyebab

Buang air kecil adalah proses yang kompleks, yang melibatkan berbagai sistem tubuh. Berbagai perubahan dapat membuat sistem kemih lebih aktif. Penyebab berbasis gaya hidup termasuk minum banyak cairan, terutama jika mengandung kafein atau alkohol. Pada malam hari, kondisi ini dapat mengganggu siklus tidur dan beberapa kasus sering buang air kecil juga bisa berkembang sebagai kebiasaan.

Sering buang air kecil juga perlu diwaspadai sebagai tanda masalah ginjal atau ureter, masalah kandung kemih, atau kondisi medis lainnya, seperti diabetes mellitus, diabetes insipidus, kehamilan, atau masalah kelenjar prostat atau kanker prostat.

Penyebab lain atau faktor terkait meliputi:

● Kecemasan

●     Diuretik, seperti chlorothiazide yang berperan membuang urin dari dalam tubuh.

●     Makanan dan minuman yang bertindak sebagai diuretik

●     Stroke dan kondisi otak atau sistem saraf lainnya

●     Infeksi saluran kemih

●     Tumor atau massa di daerah panggul

●     Sistitis interstisial yaitu sejenis peradangan pada dinding kandung kemih

●     Sindrom kandung kemih yang terlalu aktif (OAB), yang menyebabkan kontraksi kandung kemih yang tidak disengaja yang membuat seseorang tiba-tiba merasa ingin buang air kecil

●     Kanker kandung kemih

●     Kandung kemih atau batu ginjal

●     Inkontinensia urin

●     Striktur uretra

●     Radiasi panggul, seperti selama pengobatan kanker

●     Divertikulitis usus besar yaitu sebuah kondisi dimana kantung-kantung kecil yang menonjol berkembang di dinding usus besar

●     Infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia

Gejala

Salah satu gejala utama poliuria adalah sering buang air kecil. Gejala lain yang muncul terkadang menunjukkan kondisi lain yang mungkin lebih serius. Nokturia, misalnya, adalah kebutuhan untuk buang air kecil di malam hari selama siklus tidur. Ini bisa menjadi gejala diabetes insipidus atau diabetes mellitus.

Gejala lain yang mungkin memerlukan perhatian lebih lanjut meliputi:

● Rasa sakit atau ketidaknyamanan saat buang air kecil

●     Urin yang berdarah, keruh, atau berwarna tidak biasa

●     Kehilangan kontrol kandung kemih secara bertahap, atau inkontinensia urin

●     Kesulitan buang air kecil meskipun ada desakan

●     Keluarnya cairan dari vagina atau penis

●     Peningkatan nafsu makan atau haus

●     Demam atau kedinginan

●     Mual atau muntah

●     Nyeri punggung bawah atau samping

Periksakan diri ke dokter jika frekuensi buang air kecil mulai memengaruhi kualitas hidup, atau muncul gejala lain yang mengkhawatirkan. Sering buang air kecil dapat mengindikasikan infeksi ginjal. Pengobatan kondisi ini harus segera dilakukan agar tidak berkembang menjadi kerusakan ginjal permanen. Selain itu, bakteri penyebab infeksi berpotensi masuk ke aliran darah, menginfeksi area tubuh lainnya.

Kapan harus mencari pengobatan

Dalam beberapa kasus, sering buang air kecil dapat dianggap tidak bermasalah jika tidak muncul gejala lainnya. Namun, dalam kebanyakan kasus, buang air kecil yang sering atau mendesak menandakan kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Segera hubungi dokter jika mengalami gejala berikut :

● Masalah kencing mempengaruhi aktivitas

●     Darah dalam urin

●     Urin sangat keruh atau memiliki bau yang tidak biasa

●     Demam, kedinginan, atau kelelahan

●     Muntah

●     Rasa sakit di perut atau samping

●     Penurunan berat badan secara tiba-tiba

●     Peningkatan nafsu makan atau haus

●     Keluar cairan dari penis atau vagina

Perawatan

Perawatan kondisi sering buang air kecil sangat tergantung dari faktor yang memicu. Jika pemeriksaan mengarah pada diagnosis diabetes mellitus, pengobatan akan bertujuan untuk menjaga kadar gula darah tetap terkendali. Jika infeksi bakteri ginjal yang menjadi penyebab, terapi antibiotik dan obat penghilang rasa sakit dapat menjadi solusi. Buang air kecil berlebih yang disebabkan kandung kemih yang terlalu aktif, dapat diobati dengan antikolinergik. Beberapa teknik latihan juga dapat membantu mengatasi sering buang air kecil.

Pelatihan dan latihan kandung kemih antara lain :

● Latihan kegel. Latihan rutin setiap hari, sering dilakukan pada masa kehamilan. Latihan kegel dapat memperkuat otot-otot panggul dan uretra dan menopang kandung kemih. Latihan kegel dilakukan dengan porsi 10 hingga 20 kali per set, tiga kali sehari. Untuk mendapatkan hasil yang optimal setidaknya membutuhkan waktu selama 4 hingga 8 minggu.

●     Biofeedback. Terapi biofeedback dilakukan bersamaan dengan latihan kegel. Peningkatan kesadaran ini dapat membantu pasien meningkatkan kontrol otot panggul mereka.

●     Pelatihan kandung kemih. Tujuannya adalah untuk menahan urin lebih lama. Pelatihan biasanya berlangsung 2 hingga 3 bulan.

●     Memantau asupan cairan. Cara ini mungkin yang paling sederhana. Minum banyak cairan merupakan penyebab utama sering buang air kecil.

Pencegahan

Makan makanan yang seimbang dan mempertahankan gaya hidup aktif dapat membantu memoderasi keluaran urin. Pencegahan ini termasuk membatasi asupan alkohol dan kafein. Mengurangi makanan yang dapat mengiritasi kandung kemih atau bertindak sebagai diuretik, seperti cokelat, makanan pedas, dan pemanis buatan.

Makan makanan berserat tinggi juga dapat membantu mengurangi sembelit. Hal ini secara tidak langsung dapat meningkatkan aliran urin melalui uretra, karena rektum yang mengalami konstipasi dapat menekan kandung kemih, uretra, atau keduanya.

Referensi :

  1. msdmanuals : Miction, excessive ou fréquente : https://www.msdmanuals.com/fr/accueil/troubles-r%C3%A9naux-et-des-voies-urinaires/sympt%C3%B4mes-des-troubles-du-rein-et-des-voies-urinaires/miction-excessive-ou-fr%C3%A9quente
  2. MedicalNewsToday : Why am I urinating so often? : https://www.medicalnewstoday.com/articles/70782#prevention
  3. healthline : What You Need to Know About Frequent Urination : https://www.healthline.com/health/frequent-or-urgent-urination#when-to-seek-help

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *